HR Gathering: Membangun Budaya Perusahaan Melalui Etos Kerja yang Baik

Last Updated November 17, 2017


Mengambil tema “Membangun Budaya Perusahaan Melalui Etos Kerja yang Baik”, Universitas Multimedia Nusantara mengundang pemimpin perusahaan dan juga bagian HRD (Human Resource Department) untuk bersama-sama membicarakan masalah yang sering terjadi dalam rangka merekrut karyawan ke perusahaan mereka. Acara yang digelar pada tanggal 16 November 2017 di Function Hall UMN tersebut mengundang pembicara yang berasal dari Cakrawala Holistic Coaching, Emil Atmadjaya. Sebanyak 59 peserta dari 30 perusahaan mengikuti acara ini.

Acara dibuka dengan kata sambutan oleh Ika Yanuarti selaku Wakil Rektor UMN. Ika berharap dengan terselenggaranya acara ini UMN bisa mendapat masukan untuk meningkatkan kurikulumnya. Dengan demikian nantinya lulusan UMN bisa bekerja dengan maksimal di perusahaan mereka.

Topik pada gathering ini berfokus pada bagaimana membuat orang atau karyawan, khususnya pada generasi milenial ini nyaman bekerja di tempat atau perusahaan yang mereka pimpin. Pada masa sekarang ini, generasi milenial tidak lagi mementingkan proses, tetapi hasil.

(Baca juga: Intip Cara Mengelola Generasi Y Demi Masa Depan Perusahaan)

“Generasi milenial sekarang sudah menggunakan teknologi gadget,” ujar Emil ketika memberikan pemaparan tentang generasi milenial. “Jadi, kalau misalnya kitanya yang tidak mengikuti perkembangan zaman, lama-lama gulung tikar perusahaanmu.”

Emil juga membawa beberapa anggota tim yang juga membahas tentang coaching yang seharusnya diterapkan di perusahaan.

“Coaching itu adalah cara yang paling efektif diterapkan di perusahaan mengingat generasi milenialnya yang begitu,” kata Emil. Rata-rata permasalahan yang ada di perusahaan sekarang adalah susah dapat karyawan yang mau stay dalam waktu lama.” Dulu, menurut Emil kalau karyawan tidak ke kantor dua sampai tiga hari itu jadi masalah. “Sekarang, mereka tidak peduli dengan proses. Makanya etika kerja tidak ada.” Soal mental, tambah Emil, tidak ada karena sedikit masalah tidak bisa dipecahkan.

“Gaji teman saya sudah banyak, padahal dia tidak pernah kerja di kantor,” ujarnya menceritakan tentang pekerjaan teman Emil. Umurnya baru 22 tahun sedangkan kantornya berada di Australia. “Hanya email-emailan saja, alias kirim-kiriman, gaji 35 juta.”

Emil juga menyebut bahwa jika satu perusahaan mau maju, maka mereka harus siap-siap tidak merasakan kenyamanan. “Itu pilihanmu,” kata Emil. Dia mencontohkan konser yang digelar pada tahun 2005 masih menggunakan telepon lama. Sekarang, foto menggunakan kamera gadget. “Kamera DSLR tidak laku lagi dan malas pakai,” tambahnya sambil tertawa kecil.

Dalam acara itu, juga ada sesi coaching dan juga sesi tanya jawab. Acara diakhiri dengan makan siang sekaligus bertukar kartu nama perusahaan.(*)

by Kerfin Liong – Universitas Multimedia Nusantara News Service

Discover More About News

These articles might suits you.

Thursday, 18 January 2024

Manfaatkan AI Sebagai Peluang dan Inovasi dalam Dunia Kerja, Bukan Sebagai Ancaman

Tangerang, Sabtu (13/01) – Artificial Intelligence (AI) seolah menjadi dua mata pisau yang bisa melukai siapapun. Di satu sisi AI menjadi alat yang ma...

Read More

Thursday, 18 January 2024

MN Gandeng Astragraphia Sebagai Perjanjian Kerjasama Rekrutmen

Tangerang – UMN mulai bekerjasama dengan Astragraphia, kerja sama ini diresmikan pada (5/12). Kerjasama ini guna untuk terus meluaskan kerjasama rekru...

Read More

Thursday, 18 January 2024

UMN dan PT Eka Jaya Internasional Resmi Kerjasama Untuk Rekrutmen Mahasiswa dan Alumni

TANGERANG – Universitas Multimedia Nusantara (UMN) resmi melakukan kerja sama dengan PT Eka Jaya Internasional, melalui penandatanganan perjanjian ker...

Read More

Featured Content

Konten terbaru dari Instagram Pusat Karir UMN.